Asam Lambung: Pengertian, Penyebab dan Cara Mengobati

Asam Lambung

Asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah munculnya rasa terbakar di dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Gejalanya muncul minimal dua kali dalam seminggu.

Asam lambung naik bisa di alami oleh orang dewasa atau anak-anak. Gejala penyakit pada lambung ini sering di duga sebagai serangan jantung atau penyakit jantung koroner, karena gejalanya yang hampir mirip dengan nyeri dada.

Meski tidak mematikan seperti serangan jantung, penyakit ini atau GERD perlu di tangani agar tidak menimbulkan komplikasi.

Penyebab dan Gejala Penyakit Asam Lambung

Penyakit ini terjadi ketika otot kerongkongan bagian bawah (otot LES) melemah. Otot ini seharusnya berkontraksi dan menutup saluran ke kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Bila otot ini lemah, kerongkongan akan tetap terbuka dan asam lambung akan naik kembali ke kerongkongan.

Kondisi ini berisiko terjadi pada orang lanjut usia (lansia), penderita obesitas, dan ibu hamil.

Gejala utama dari penyakit ini naik adalah rasa seperti terbakar di dada (heartburn), yang bisa memburuk setelah makan atau saat berbaring. Gejala ini dapat di sertai dengan keluhan gangguan pencernaan lainnya, seperti sering bersendawa, mual dan muntah, maag dan sesak napas, serta mulut terasa asam.

Periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut.

Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Asam Lambung

GERD dapat di atasi dengan mengubah perilaku sehari-hari, seperti menurunkan berat badan, tidak langsung berbaring setelah makan, menjauhi makanan tertentu, termasuk buah yang asam, dan berhenti merokok. Beberapa tanaman herbal, seperti jahe, juga di klaim bermanfaat untuk mengatasinya.

Dokter juga dapat memberikan obat untuk mengatasi penyakit ini dan meredakan maag akibat asam lambung. Jika cara tersebut belum dapat mengatasi penyakit ini, operasi dapat di lakukan.

Pengobatannya memerlukan biaya tidak sedikit. Oleh karena itu, memiliki asuransi kesehatan bisa menjadi solusi praktis untuk menghemat kemungkinan biaya pengobatan kondisi saat ini atau nanti.

Penyakit ini dapat di cegah dengan tidak segera berbaring setelah makan, menghindari konsumsi makanan yang pedas dan asam, termasuk jenis sayuran tertentu, serta menerapkan jadwal makan yang teratur. Selain itu, penyakit ini juga dapat di cegah dengan berhenti minum minuman berkafein, seperti kopi, serta minuman beralkohol.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top